Jenis dan Tipe Kacamata Anti Radiasi Untuk Lindungi Penglihatan
Gadgetour - Mata adalah salah satu aset penting bagi manusia. Salah satu alat yang berguna untuk menjaga mata dari paparan sinar berbahaya adalah kacamata anti radiasi. Dengan kacamata anti radias, mata tetap terjaga kesehatannya dan berfungsi dengan normal dalam waktu lama.
Kesehatan mata merupakan salah satu isu kesehatan global di tengah meningkatnya penggunaan gadget serta meningkatnya jumlah penderita gangguan penglihatan pasca pandemi Covid-19.
Bila aktivitas harian kamu tidak lepas dari layar komputer dan smartphone untuk mengerjakan tugas kantor atau berinteraksi di media sosial, termasuk membaca artikel ini di laptop, maka mulailah mengantisipasi kesehatan penglihatan kamu.
Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan. Selain pola hidup, paparan radiasi sinar dari berbagai sumber adalah salah satu penyebab mata minus, katarak, hingga kanker mata.
Layar komputer, smartphone, televisi, serta bohlam lampu dan gadget lain yang digunakan sehari-hari memancarkan radiasi sinar blue ray atau cahaya biru. Blue ray adalah cahaya dengan spektrum energi pendek yang buruk untuk penglihatan.
Ciri-ciri penglihatan manusia yang terpapar radiasi sinar blue ray antara lain mata kering, mudah lelah, dan mata terasa perih. Radiasi sinar blue ray ini dalam jangka panjang berisiko menyebabkan mata minus, degenerasi makula dan retina, glaukoma, katarak, hingga pergeseran waktu tidur.
Namun tidak hanya blue ray, banyak jenis sinar yang bisa radiasinya berbahaya untuk penglihatan.
Untuk menjaga penglihatan tetap berfungsi normal, kacamata anti radiasi menjadi salah satu alternatif terbaik. Menurut sejumlah pakar kesehata, kacamata anti radiasi cukup efektif menahan paparan radiasi.
Jenis Jenis Kacamata Anti Radiasi
Gejala gangguan penglihatan sangat beragam. Mulai penglihatan kabur atau buram, kesulitan melihat objek jauh atau dekat, gangguan penglihatan pada malam hari, dan sensitivitas terhadap cahaya terang.
Selain itu sering mengalami penglihatan ganda atau berbayang, mata merah, iritasi, atau peradangan, nyeri mata, hingga kehilangan lapangan penglihatan.
Kacamata anti radiasi adalah salah satu perlindungan penting untuk melindungi mata dari bahaya radiasi yang dihasilkan oleh layar elektronik seperti komputer, laptop, dan ponsel pintar. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, penggunaan kacamata anti radiasi menjadi semakin penting untuk mencegah dampak buruk radiasi terhadap kesehatan mata.
Berikut adalah 10 jenis kacamata yang berguna untuk menghindari radiasi yang dapat Anda pertimbangkan:
1. Kacamata Anti Radiasi Biru
Kacamata ini dirancang khusus untuk melindungi mata dari sinar biru yang dihasilkan oleh layar elektronik. Selain melindungi mata, kacamata ini juga dapat membantu mengurangi kelelahan mata dan meningkatkan kualitas tidur. Contoh kacamamata anti blue ray yaitu J+S Vision.
2. Kacamata Anti Radiasi UV
Kacamata ini efektif melindungi mata dari radiasi ultraviolet (UV) yang dapat merusak mata dalam jangka panjang. Penggunaan kacamata anti radiasi UV sangat disarankan ketika bekerja di bawah sinar matahari langsung atau di lingkungan dengan paparan sinar UV yang tinggi. Contoh kacamata anti radiasi UV yaitu Gunnar Optiks.
3. Kacamata Anti Radiasi Inframerah
Kacamata ini mampu melindungi mata dari radiasi inframerah yang dihasilkan oleh layar elektronik dan perangkat listrik lainnya. Radiasi inframerah dapat menyebabkan kekeringan mata dan ketegangan pada mata, sehingga penggunaan kacamata ini sangat dianjurkan. Contoh kacamata anti radiasi infra red adalah Felix Gray.
4. Kacamata Anti Radiasi Elektromagnetik
Kacamata ini efektif dalam melindungi mata dari radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh perangkat elektronik seperti komputer, laptop, dan ponsel pintar. Dengan penggunaan kacamata ini, Anda dapat mengurangi risiko gangguan penglihatan akibat paparan radiasi elektromagnetik. Contoh kacamata anti radiasi elektromagnetik ini adalah Swanwick Sleep.
5. Kacamata Anti Radiasi Sinusoidal
Kacamata ini dirancang khusus untuk melindungi mata dari radiasi sinusoidal yang dihasilkan oleh perangkat elektronik. Penggunaan kacamata ini dapat membantu mengurangi risiko gangguan penglihatan dan mempertahankan kualitas penglihatan Anda. Contoh kacamata anti radiasi sinusiodial adalah Spektrum Glasses.
6. Kacamata Anti Radiasi X-Ray
Kacamata ini sangat penting bagi para profesional medis yang terpapar radiasi X-ray dalam pekerjaan sehari-hari. Dengan menggunakan kacamata anti radiasi X-ray, para tenaga medis dapat melindungi mata mereka dari efek buruk radiasi X-ray.
7. Kacamata Anti Radiasi Gamma
Kacamata ini dirancang khusus untuk melindungi mata dari radiasi gamma yang dihasilkan oleh berbagai jenis perangkat medis dan laboratorium. Penggunaan kacamata ini sangat penting bagi para pekerja di bidang medis dan penelitian.
8. Kacamata Anti Radiasi Laser
Kacamata ini efektif melindungi mata dari radiasi laser yang dapat merusak retina mata. Penggunaan kacamata anti radiasi laser sangat penting bagi para pekerja di bidang industri, konstruksi, dan laboratorium yang terpapar radiasi laser secara rutin.
9. Kacamata Anti Radiasi Elektrostatik
Kacamata ini mampu melindungi mata dari radiasi elektrostatik yang dihasilkan oleh perangkat elektronik dan lingkungan dengan muatan elektrostatik tinggi. Dengan menggunakan kacamata ini, Anda dapat mengurangi risiko iritasi mata akibat paparan radiasi elektrostatik. Contoh kacamata anti radiasi elektrostatis yaitu Cyxus Blue Light Blocking Glasses.
10. Kacamata Anti Radiasi Ionizing
Kacamata ini sangat penting bagi para pekerja di bidang nuklir, industri radioaktif, dan laboratorium yang terpapar radiasi ionizing dalam pekerjaan sehari-hari. Dengan menggunakan kacamata anti radiasi ionizing, para pekerja dapat melindungi mata mereka dari efek buruk radiasi ionizing. Contoh kacamata radiasi ion yaitu Pixel Eyewear.
Macam-Macam Gangguan Penglihatan
Meningkatnya penggunaan laptop dan gadget seiring pola kerja yang lebih fleksibel (remote working/online working), berpotensi menambah jumlah penderita mata minus. Menurut studi Brian Holden Institute, Indonesia akan menjadi negara dengan penderita mata minus terbanyak ke 5 di dunia tahun 2050 bersama Tiongkok, India, Amerika Serikat, dan Meksiko.
Yang lebih mengkhawatirkan bila gejala-gejala tersebut ternyata bukan sekedar iritasi mata biasa. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diperkirakan ada sekitar 2,2 miliar orang di dunia yang mengalami gangguan penglihatan pada tahun 2020. Dari jumlah tersebut, sekitar 36 juta orang mengalami kebutaan. Di Indonesia sendiri ada 8 juta orang mengidap kelainan refraksi dan kebutaan.
Jenis dan penyebab gangguan penglihatan tersebut yaitu:
Kelainan refraksi. Kelainan refraksi adalah kondisi di mana mata tidak dapat memfokuskan cahaya dengan benar. Gangguan penglihatan karena kelainan refraksi mata antara lain rabun jauh (mata minus), rabun dekat, dan silindris.
Katarak, yaitu kondisi di mana lensa mata menjadi keruh. Hal ini terjadi karena penumpukan protein di lensa mata. Katarak dapat menyebabkan penglihatan kabur, buram, atau silau. Jumlah penderita katarak di dunia diperkirakan mencapai 285 juta orang.
Degenerasi makula terkait usia (AMD), yaitu kondisi yang menyebabkan kerusakan pada makula, yaitu bagian retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral. AMD dapat menyebabkan penglihatan kabur, buram, atau kehilangan penglihatan sentral. Jumlah penderita AMD di dunia diperkirakan mencapai 285 juta orang. AMD disebabkan oleh penumpukan plak pada retina. AMD tidak dapat disembuhkan, tetapi ada beberapa perawatan yang dapat membantu memperlambat perkembangannya.
Glaukoma, adalah kondisi yang menyebabkan kerusakan saraf mata. Glaukoma dapat menyebabkan penglihatan kabur, buram, atau kehilangan penglihatan perifer. Jumlah penderita glaukoma di dunia diperkirakan mencapai 65 juta orang. Glaukoma disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular. Glaukoma tidak dapat disembuhkan, tetapi ada beberapa perawatan yang dapat membantu mencegah kehilangan penglihatan.
Retinopati diabetik, adalah komplikasi diabetes yang dapat menyebabkan kerusakan retina. Retinopati diabetik dapat menyebabkan penglihatan kabur, buram, atau kehilangan penglihatan. Jumlah penderita retinopati diabetik di dunia diperkirakan mencapai 415 juta orang. Retinopati diabetik disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Retinopati diabetik dapat diobati dengan obat-obatan, operasi, atau terapi laser.
Uveitis, merupakan peradangan pada lapisan tengah mata. Uveitis dapat menyebabkan penglihatan kabur, buram, atau nyeri mata. Jumlah penderita uveitis di dunia diperkirakan mencapai 20 juta orang. Uveitis dapat disebabkan oleh infeksi, penyakit autoimun, atau trauma. Uveitis dapat diobati dengan obat-obatan, operasi, atau terapi laser.
Trauma mata, seperti benturan atau pukulan, dapat menyebabkan kerusakan mata. Trauma mata dapat menyebabkan penglihatan kabur, buram, atau kehilangan penglihatan. Jumlah penderita trauma mata di dunia tidak diketahui secara pasti. Trauma mata dapat disebabkan oleh kecelakaan, cedera olahraga, atau kekerasan.
Baca juga: Jenis Jenis Makanan Untuk Mengurangi Mata Minus
Tips Menghindarkan Mata dari Paparan Radiasi Sinar
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 1,3 miliar orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan akibat radiasi ultraviolet (UV) dan blue light pada tahun 2024. Dari jumlah tersebut, 36 juta orang mengalami kebutaan dan 246 juta orang mengalami gangguan penglihatan sedang hingga berat.
WHO merekomendasikan beberapa langkah untuk mencegah gangguan penglihatan akibat radiasi UV dan blue light:
- Menggunakan kacamata hitam: Gunakan kacamata hitam yang dapat memblokir 99% - 100% sinar UV saat berada di luar ruangan.
- Mengatur layar perangkat elektronik: Atur kecerahan layar perangkat elektronik dan gunakan filter blue light untuk mengurangi paparan blue light.
- Istirahat dari layar: Lakukan istirahat 20 detik setiap 20 menit saat menggunakan perangkat elektronik.
- Makan makanan yang kaya vitamin A: Makanan yang kaya vitamin A seperti wortel, ubi jalar, dan bayam dapat membantu melindungi mata dari kerusakan akibat radiasi UV.
- Periksakan mata secara berkala: Lakukan pemeriksaan mata secara berkala untuk mendeteksi dan mengobati gangguan penglihatan sejak dini.
Ingin mata tetap terlindungi dari radiasi sinar yang berbahaya saat sedang bekerja? Jangan lupa kenakan kacamata anti radiasi!